Kemenpar Dorong Homestay dan Desa Wisata di Sumut Perkuat Storytelling

Kemenpar Dorong Homestay dan Desa Wisata di Sumut Perkuat Storytelling


Kemenpar Dorong Homestay dan Desa Wisata di Sumut Perkuat Storytelling

Posted: 21 Jun 2019 10:54 AM PDT

 Kemenpar Dorong Homestay dan Desa Wisata di Sumut Perkuat StorytellingSILALAHI, LELEMUKU.COM - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong para pemiliki homestay dan pegiat Desa Wisata Silalahi di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara untuk perkuat cerita atau "storytelling" untuk memperkaya daya tarik wisata dan menjaga kebersihan di sekitar Danau Toba.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar Lokot Ahmad Enda saat Workshop Homestay dan Desa Wisata di Balai Desa Silalahi II, Kamis (13/06/2019) mengatakan, Desa Wisata Silalahi memiliki keunggulan karena berdekatan langsung dengan Danau Toba sehingga harus dapat mengoptimalkan potensi yang ada.

Sayangnya, masyarakat pengelola homestay dan desa wisata belum sepenuhnya memahami cara memperlakukan wisatawan yang datang.

"Wisatawan yang menginap di hotel itu berbeda dengan yang menginap di homestay. Bila di hotel wisatawan ingin privasi dan dilayani, namun wisatawan menginap di homestay ingin berbaur dengan masyarakat sehingga kebersihan menjadi sangat penting," kata Lokot.

Tidak hanya lingkungan homestay, masyarakat juga diminta menjaga kebersihan danau di sekitarnya sehingga, wisatawan benar-benar bisa menikmati keindahan Danau Toba dengan lebih leluasa.

"Contohnya keberadaan keramba ikan, sebaiknya dipindahkan ke lokasi danau yang tidak didatangi wisatawan. Sampah-sampah di sekitar danau juga harus selalu dibersihkan," katanya.

Menurut Lokot, yang dicari wisatawan saat menginap di homestay adalah kearifan lokal dan cerita-cerita (storytelling) yang ada di masyarakat sekitar homestay baik itu budayanya, kulinernya, dan lain-lain.

"Di Silalahi ini, bisa dibuatkan storytelling tentang sejarah asal nama Silalahisabungan, mengapa namanya Tao Silalahi, dan lain-lain. Makanannya bisa ditonjolkan Mangga Silalahi yang khas. Mangga di sini bisa dimakan sama kulitnya. Apalagi konon kulitnya memiliki banyak khasiat untuk kesehatan," papar Lokot.

Dalam workshop ini, Kemenpar juga memberikan bantuan untuk homestay di desa wisata Silalahi I dan Silalahi II. Bantuan yang diserahkan berupa 10 paket untuk masing-masing Desa Wisata. Satu paket berisi 1 springbed, 2 bantal, 2 guling, 1 seprei, 1 bed cover, dan 1 buku tamu.

"Kami berharap barang-barang yang diserahkan bisa membantu pengembangan homestay. Semoga bantuan yang kita berikan bisa dimanfaatkan dengan baik dan turut memicu perkembangan Desa Wisata di kawasan Danau Toba agar lebih baik lagi dan semakin ramai," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kasubid Destinasi Area I B Kementerian Pariwisata Andhy Marpaung menambahkan, bantuan diberikan ini merupakan stimulus. Nantinya akan dievaluasi perkembangannya, sehingga bisa menentukan jenis bantuan yang dapat diberikan.

Andhy berharap, desa wisata di wilayah itu dapat dikelola oleh BUMDes sehingga ada yang mengatur penempatan kamar yang akan digunakan wisatawan yang datang. BUMDes juga bisa berperan sebagai wadah untuk pemasaran.

"Dengan dikelola BUMDes, akan terjadi pemerataan, semua kamar akan terisi walau secara bergantian. BUMDes juga bisa bekerja sama dengan masyarakat untuk membuat paket makan untuk para tamu yang datang sehingga dampak perekonomian makin besar dirasakan," katanya. (Kemenpar)

Korban Tewas Kebakaran di Rumah Pembuatan Mancis di Langkat Capai 30 Orang

Posted: 21 Jun 2019 09:35 AM PDT

Korban Tewas Kebakaran di Rumah Pembuatan Mancis di Langkat Capai 30 OrangLANGKAT, LELEMUKU.COM - Kebakaran dan ledakan besar di sebuah rumah tempat pembuatan korek api kayu atau mancis di Jalan Teungku Amir Hamzah  atau yang dikenal dengan wilayah Perintis Kemerdekaan, Dusun 4, Desa Sambi Rejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (21/6/2019) pukul 12.25 WIB siang memakan korban 30 orang.

Menurut informasi yang diterima Lelemuku.com, sedikitnya ada 30 orang tewas dan 3 terluka dalam musibah yang terjadi di rumah kontrakan milik Sri Maya (47).

Para korban tewas semuanya merupakan pekerja dari industri rumahan ini. Mayoritas dari mereka adalah wanita yang merupakan ibu rumah tangga. 3 dari puluhan korban tewas itu adalah anak-anak.

Banyaknya korban meninggal ini diduga disebabkan oleh para pekerja yang tidak bisa keluar dari bangunan yang dikontrak oleh Burhan (37) warga Dusun XV, Desa Mulyo Rejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang tersebut akibat terkunci dari luar. Mereka dikurung guna prosedur produksi pengepakan produk mancis.

 Rumah Usaha Mancis Meledak di Langkat, 26 Wanita dan Anak Tewas
Hal ini membuat petugas pemadam kebakaran (damkar) dengan 4 unit kendaraan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Binjai dan 2 unit dari Pemkab Langkat kesulitan masuk ke dalam bangunan yang terbakar, terhambat dalam upaya menyelamatkan para korban.

Kebakaran ini menimbulkan api besar yang meledak beberapa kali. Sementara beberapa warga berupaya membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Pada pukul 13.00 WIB api berhasil dipadamkan petugas.

 Rumah Usaha Mancis Meledak di Langkat, 26 Wanita dan Anak Tewas
30 jenazah korban tewas kemudian dievakuasi oleh pihak berwajib ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sumut di Kota Medan.

Selain menewaskan puluhan korban jiwa, kebakaran ini juga menghanguskan kendaraan bermotor disekitar rumah tersebut. 

Hal ini menjadi sorotan oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto yang kemudian  mengkunjungi lokasi kejadian pada sore harinya.

Dalam kunjungannya tersebut, Andrianto menyatakan memastikan polisi akan menelusuri pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya musibah tersebut sebab mengabaikan aspek keamanan dan keselamatan pekerja.(Albert Batlayeri)

Rumah Usaha Mancis Meledak di Langkat, 26 Wanita dan Anak Tewas

Posted: 21 Jun 2019 05:33 AM PDT

 Rumah Usaha Mancis Meledak di Langkat, 26 Wanita dan Anak TewasLANGKAT, LELEMUKU.COM - Sebuah rumah tempat pembuatan korek api kayu atau mancis di Jalan Perintis Kemerdekaan, Dusun 4, Desa Sambi Rejo, Kecamatan Binjai,  Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terbakar dan meledak pada Jumat (21/6/2019) pukul 12.25 WIB.

Menurut informasi yang dihimpun Lelemuku.com, sedikitnya ada 26 orang tewas dan 3 terluka dalam musibah yang terjadi di rumah kontrakan ini.

Para korban tewas semuanya merupakan pekerja dari industri rumah tangga ini. Mayoritas dari mereka adalah wanita yang merupakan ibu rumah tangga. 3 dari puluhan korban tewas itu adalah anak-anak.

Banyaknya korban meninggal ini diduga disebabkan oleh para pekerja yang tidak bisa keluar dari bangunan tersebut akibat terkunci dari luar. Mereka dikurung guna prosedur produksi.

Hal ini membuat petugas pemadam kebakaran (damkar) kesulitan masuk ke dalam bangunan yang terbakar, terhambat dalam upaya menyelamatkan para korban.

 Rumah Usaha Mancis Meledak di Langkat, 26 Wanita dan Anak TewasKebakaran ini menimbulkan api besar yang meledak beberapa kali. Sementara beberapa warga berupaya membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Selain menewaskan puluhan korban jiwa, kebakaran ini juga menghanguskan kendaraan bermotor disekitar rumah tersebut. (Albert Batlayeri)